Keluarga Indonesia, setelah melewati liburan panjang bersama keluarga di hari libur lebaran yang lalu tentunya sekarang banyak orangtua sudah mulai mempersiapkan anak-anaknya masuk sekolah. Kalau bicara sekolah maka orangtua menjadi sangat “exciting” atau merasa cemas tentang apa yang menjadi respon anak-anaknya di hari pertama sekolah mereka. Khususnya anak-anak yang baru memasuki sekolah untuk pertama kali maka akan lebih memiliki tantangan secara psikologis kepada anak. Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak kita, mereka menggunakan sebagian besar waktunya di sekolah: anak-anak mengisi sepertiga harinya dengan berkegiatan di sekolah, 5-6 hari dalam seminggu, mereka belajar di sekolah, bertahun-tahun mereka berkegiatan di sekolah. Pada pagi ini kita akan membahas tentang mengapa penting hari pertama di sekolah, apa manfaatnya orangtua mengantar anak pertama kali ke sekolah? Usia berapa anak kita diantar ke sekolah.
 
 
Mengapa kita perlu mengantar anak ke sekolah ?
Mengantarkan anak ke sekolah adalah kesempatan membangun hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah dan di sekolah. Mengantar bukan sekadar sampai gerbang lantas pergi, mengantar berarti menemani, membangun beragam interaksi.

Mengapa hari pertama sekolah penting ?Para pelaku pendidikan di sekolah bisa saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan bersama. Peran Orangtua dan Guru atau keluarga dan sekolah adalah dua aspek penting dalam pendidikan anak-anak kita, selain unsur lingkungan atau masyarakat.
(Segitiga pendidikan: Orangtua/keluarga – Guru/Sekolah – Lingkungan/Masyarakat).

Apa yang bisa dilakukan orangtua di hari pertama anaknya?

1. Berkenalan dengan guru kelas atau wali kelas.
2. Berkesempatan menceritakan perilaku anak di rumah.
3. Bertanya tentang rencana pembelajaran satu tahun ke depan, serta memberi masukan yang dirasa perlu.
4. Bertukar kontak dengan guru / wali kelas / kepala sekolah.
5. Mengapresiasi guru-guru karena telah mendidik anak-anak kita.
6. Menawarkan bantuan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan penunjang pembelajaran.
7. Berkenalan dengan orangtua siswa lainnya.

Hingga usia anak berapa tahun, orangtua perlu mengantar anak-anaknya di hari pertama sekolah ?
Belajar dari ilmu perilaku tentang KTP yaitu: Keturunan, Teladan dan Pengalaman, jelas mengatakan peran orangtua dan lingkungan keluarga mempegaruhi tumbuh kembang anak-anak kita yang paling besar hingga usia 8 tahun. Maka hingga anak berusia 8 hingga maksimal 9 tahu, orangtua sangat didorong untuk mengantar anak ke sekolah di hari pertama mereka.

Apa manfaatnya bagi anak apabila orangtua mengantar anak di hari pertama ke sokolah ?

1. Membangun hubungan emosional dan “kedekatan” hubungan orangtua-anak.
2. Membangun rasa aman pada anak.
3. Menolong anak dalam penyesuaian diri.

Apa bedanya apabila Orangtua, Ayah atau Ibu yang mengantar anak ke sekolah di hari pertama ke sekolah ?

1. Apabila kedua orangtua ikut mengantar sekolah tentunya adalah kebahagian tersendiri bagi anak-anak, anak merasa sangat spesial dengan keberadaan Ayah & Ibu bersamaan, dan di kesempatan ini juga akan menjadi sebuah contoh nyata bagi anak bahwa kedua orangtuanya sangat mendukung mereka untuk belajar.
2. Ayah saja, karena figur Ayah adalah lambang individu yang kuat, memiliki otoritas serta kebanyakan sibuk untuk bekerja, apabila Ayah menyempatkan diri mengantar maka Anak merasa aman, merasa dihargai dan bangga.
3. Ibu saja, masih dimaklumi oleh banyak anak karena kebanyakan teman-temannya diantar oleh sang Ibu yang merupakan figur yang selalu mendampingi mereka.
4. Tanpa kehadiran orangtua, anak-anak akan merasa kurang aman, kuatir, cemas atau bahkan merasa iri dengan teman-temannya.

Apa tips kita bagi orangtua ketika mengantar anak di hari pertama ke sekolah ?
Orangtua harus fokus dalam melakukan:

1. Atur waktu & pekerjaan sehingga ketika mengantar anak maka mereka bisa konsentrasi penuh pada anak-anak mereka.
2. Hindari menggunakan gawai / gadget selama di kendaraan bersama anak.
3. Kenalilah lingkungan sekolah, sarana keamanan, miliki alur komunikais tercepat ke sekolah apabila menemui masalah penting atau darurat pada anak.
4. Membangun hubungan dengan semua pihak di sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Wali Kelas, Orangtua Siswa lainnya).